
Oleh: Maudy Sandra S. S. (Nasionalis Cyber Indonesia (NCI)
Berkaca dari kondisi menyedihkan bagaimana pemerintah kita memperlakukan sumber daya alam nya, sangat disayangkan tidak adanya kehati-hatian dan perhatian mendalam terhadap kelestarian alam sekitar.
Sepatutnya teladan yang diberikan filosofi agama Hindu bisa diteladani dan dipraktekkan dalam kehidupan nyata, bagaimana umat Hindu selalu berusaha menjaga keseimbangan manusia dan alam dengan baik, memberi ruang bernafas dan berbuah secara cukup, tanpa lupa “mengembalikan” kepada alam semesta dan Tuhan dalam bentuk persembahan sesajen dan buah-buahan sebagai perwujudan rasa terima kasih yang nyata dan mendalam.
Tidak hanya mengambil dan mengeruk, tapi juga ingat untuk memberi kepada Ibu Bumi (Mother Earth) yang kita pijak dan tinggali.
Penambangan secara masif dan sembarangan diberbagai daerah di Indonesia adalah contoh memprihatinkan yang sangat tidak layak untuk dipraktekkan, namun selalu dilakukan secara berulang, bahkan dengan kasar dan tidak bertenggang rasa dengan flora dan fauna sekitar.
Mempermainkan alam dengan licik dan rakus, mengambil tanpa mau memberi, dan merampas hak-hak warga sekitar lokasi penambangan.
Didalam agama Hindu, ada yang namanya hukum karma. Apa yang kita tanam, itu yang akan kita panen.
Tidak ada yang dapat membebaskan kita dari lingkaran karma perbuatan kita, kecuali diri kita sendiri, dengan cara menjaga keseimbangan alam dan selalu melakukan kebaikan baik terhadap orang lain, maupun alam semesta.
Sangat berharap pemerintah berkenan koreksi diri dan mengubah kebijakan penambangan sumber daya alam yang sangat masif digalakkan belakangan ini, dengan lebih memperhatikan keselarasan alam berikut floda dan fauna, serta masyarakat sekitar.
Harmonisasi yang Indah, akan membawa keselamatan dan kebahagiaan untuk semua pihak, terutama untuk alam semesta, sebagai ibu yang melahirkan kita.